Assalamu’alaikum
wr wb.
Halo
rekan-rekan scholarship hunters, nama
saya Diah Ayu Pradnyani. Tulisan ini saya buat sebagai
rasa syukur saya kepada Allah SWT karena telah mengizinkan saya untuk
memperoleh Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Magister Doktoral LPDP Dalam Negeri
Batch 1 Tahun 2017. Alhamdulillah, all praises to Allah. Saya adalah seorang
Pegawai Negeri Sipil (currently) di KPP Pratama Badung Selatan, Kanwil DJP
Bali, Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan. Saya ingin berbagi pengalaman dari persiapan
hingga dinyatakan lolos seleksi beasiswa LPDP Dalam Negeri Tahun 2017. Oh iya, Blog
ini juga saya tulis sebagai referensi untuk para pencari beasiswa, terutama
untuk rekan-rekan saya sesama pegawai Kementerian Keuangan. Satu lagi, ini kali pertama saya menulis blog jadi mohon maaf sebesar-besarnya kalo masih banyak kekurangan dalam penulisan. Mohon masukannya juga dari teman-teman semua yaaa ππ
Sekilas Tentang BPI Magister dan
Doktoral LPDP
Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Program Magister
dan Doktoral adalah
program beasiswa yang dibiayai oleh pemerintah Indonesia melalui pemanfaatan
Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) dan dikelola oleh LPDP untuk
pembiayaan studi lanjut pada program Magister atau program Doktoral di
Perguruan Tinggi di dalam dan di luar negeri.
Beasiswa
ini bertujuan untuk mendukung ketersediaan sumber daya manusia Indonesia yang
berpendidikan dan berkualitas serta memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi dan
mempunyai visi masa depan bangsa yang kuat sebagai pemimpin Indonesia masa
depan. Komitmen LPDP tersebut diwujudkan melalui pemberian bantuan pendanaan
dalam bentuk beasiswa kepada masyarakat untuk studi lanjut pada program
Magister atau program Doktoral di Perguruan Tinggi unggulan baik di dalam
maupun di luar negeri bagi yang memenuhi kualifikasi LPDP.
Sasaran
Pendaftar BPI Program Magister dan Doktoral adalah Warga Negara Indonesia (WNI)
yang mempunyai kemampuan akademik yang unggul dan jiwa kepemimpinan yang kuat
serta berkeinginan untuk melaksanakan studi lanjut pada program Magister atau program
Doktoral pada perguruan tinggi tujuan LPDP baik pada bidang ilmu yang sama
maupun berbeda dengan bidang ilmu pada jenjang pendidikan sebelumnya.
Beasiswa LPDP ini merupakan salah satu yang paling bergengsi dan paling dicari oleh para pemburu beasiswa karena selain benefit selama menjadi awardee (seluruh biaya kuliah dan living allowance ditanggung LPDP), benefit setelah menjadi alumni juga (denger-denger) banyak banget salah satunya adalah prioritas untuk mendapatkan beasiswa doktoral dan prioritas untuk keikutsertaan dalam seminar-seminar ilmiah baik tingkat nasional maupun internasional. π
Sekarang kita masuk ke
intrik dan polemik (ceilaaah) dalam memburu beasiswa LPDP. Cekidot π
1. Pengumuman
Tugas Belajar
Pada tanggal
02 Maret 2017, bertepatan dengan riwehnya kantor saya sehubungan dengan periode
terakhir Program Tax Amnesty sekaligus batas akhir penyampaian SPT Tahunan
Orang Pribadi Tahun 2016, keluarlah pengumuman penawaran Beasiswa Pendidikan Indonesia
LPDP Tahun 2017. Saat itu saya lihat syarat-syartanya. Banyak bangeeeet π
Sebenarnya
ga banyak siiih, cuman dengan waktu yang sangat mepet dan di tengah banyaknya
tugas kantor karena program amnesti pajak dan pelaporan SPT Tahunan, membuat
saya mulai khawatir waktu untuk menyiapkan segala kelengkapannya tidak akan
cukup karena deadline pengumpulan
berkas adalah 03 April 2017 sedangkan bulan Maret, kantor pajak lagi hectic2nya.
2. Permohonan
Izin tugas Belajar
Naah,
untuk kami para pegawai Kemenkeu, sebelum ikut seleksi BPI LPDP, kami harus
mengajukan permohonan Izin Tugas Belajar dari Sekretaris Direktorat Jenderal
Pajak dan surat rekomendasi dari Pusdiklat PSDM yang akan dikirimkan langsung ke Direktur LPDP
(surat-surat ini harus diupload saat pendaftaran dan dibawa saat verifikasi
dokumen). Batas waktu untuk pengajuan permohonan izin belajar pendaftar BPI Dalam Negeri adalah tanggal 21 Maret.
Disini saya mau klarifikasi sedikit. Permohonan izin tugas belajar adalah
tahapan yang berbeda dengan seleksi BPI LPDP karena banyak rekan-rekan saya
yang mengira bahwa ikut seleksi beasiswa LPDP melalui Sesdirjen. Beda yaaa
teman-teman. Dokumen yang kita kirim ke Kantor Pusat DJP hanya untuk mendapatkan
surat izin belajar yang merupakan salah satu syarat dalam seleksi administrasi. Untuk seleksi BPI LPDP baik dalam negeri maupun luar negeri tetap melalui website resmi LPDP di http://www.beasiswa.lpdp.kemenkeu.go.id/
Adapun syarat
dokumen untuk permohonan izin tugas belajar adalah sebagai berikut.
a. Formulir
aplikasi beasiswa
b. Satu
lembar fotokopi ijazah dan transkrip nilai yang sudah dilegalisasi. Disini memang tidak ada syarat IPK, tetapi yang IPK-nya <3.0 biasanya tidak mendapatkan
surat rekomendasi dari Pusdiklat PSDM yang menjadi syarat verifikasi dokumen LPDP.
c. Satu
lembar fotokopi SK pangkat terakhir
d. Satu
lembar fotokopi Penilaian Prestasi Kinerja terakhir
e. Surat
Keterangan Tidak Sedang Menjalani Hukuman Disiplin
f. Surat
Keterangan Tidak Sedang Dicalonkan untuk Memperoleh Beasiswa, tidak memiliki
ijazah S2/S3 ataupun tidak sedang mengikuti pendidikan S2 (jadi kalo kita sudah
S2 di luar kedinasan, udah ga bisa lagi ikut beasiswa magister di LPDP yaah..
bisanya ikut beasiswa doktoral)
g. Surat
rekomendasi atasan langsung
h. Surat
pernyataan telah memiliki masa kerja minimal 2 tahun
i. Surat
keterangan berbadan sehat dan bebas narkoba dari Rumah Sakit pemerintah, plus
surat keterangan bebas TBC untuk pendaftar BPI Magister Luar Negeri.
Buat yang bertanya-tanya, apakah saat permohonan izin tugas belajar ini perlu melampirkan TOEFL/IELTS/sertifikat bahasa asing lainnya, jawabannya tidak wajib yaaa π
Seritifikat bahasa asing hanya wajib
disertakan saat mendaftar seleksi beasiswa sebagai syarat untuk ikut seleksi administrasi.
Anyway, untuk yang bisa daftar seleksi beasiswa magister di LPDP tidak hanya PNS ya guys, tetapi semua orang bisa mendaftar sepanjang memenuhi dokumen yang dipersyaratkan.
Anyway, untuk yang bisa daftar seleksi beasiswa magister di LPDP tidak hanya PNS ya guys, tetapi semua orang bisa mendaftar sepanjang memenuhi dokumen yang dipersyaratkan.
3. Tahap
Pendaftaran
Oke,
sekarang kita masuk ke tahap pendaftaran. Syarat pendaftarannya hampir
mirip dengan syarat permohonan izin tugas belajar yaitu sebagai berikut.
a. Surat
keterangan berbadan sehat dan bebas narkoba dari Rumah Sakit pemerintah, plus
surat keterangan bebas TBC untuk pendaftar BPI Magister Luar Negeri.
b. Surat
Reomendasi dari tokoh masyarakat bagi yang belum/tidak bekerja, atau
rekomendasi dari atasan bagi yang sedang bekerja (untuk DJP rekomendasi dari
Eselon III).
c. Memilih
universitas dan program studi/bidang keilmuan yang sesuai dengan ketentuan LPDP
d. Bersedia
menandatangani surat pernyataan yang isinya kurang lebih bersedia kembali dan
mengabdi untuk Indonesia, tidak menerima beasiswa dari sumber lain, tidak
terlibat aktivitas yang melanggar hukum, dan seterusnya (uda ada formatnya).
e. Usia
maksimal untuk PNS 35 tahun dan PNS dengan jabatan fungsional maksimal 42 tahun
f. Tidak
sedang atau telah menempuh studi program magister baik di Perguruan Tinggi
Dalam maupun Luar Negeri.
g. Memiliki
IPK minimal 3.0 apabila sudah memiliki LOA
Conditional dan <3.0 untuk yang telah memiliki LOA Unconditional (LPDP
lebih memprioritaskan pendaftar dengan IPK >3.0)
h.
Memiliki
dokumen resmi bukti penguasaan bahasa inggris yang diterbitkan oleh ETS (www.ets.org) atau IELTS (www.ielts.org) yang masih berlaku
i. Pendaftar
Magister Dalam Negeri harus memiliki dokumen resmi bukti penguasaan bahasa
Inggris sebagaimana dimaksud pada angka (10) dengan skor sekurang-kurangnya:
- · TOEFL ITP® 475/iBT® 57/IELTS™ 5,5/TOEIC® 600 bagi pendaftar yang memiliki LoA Unconditional;
- · TOEFL ITP® 500/iBT® 61/IELTS™ 6,0/TOEIC® 650 bagi pendaftar yang tidak memiliki LoA Unconditional; atau
- · TOAFL 500 bagi program studi yang mensyaratkan TOAFL sebagai syarat masuk.
j. Pendaftar Program BPI
Magister Luar Negeri harus memilki dokumen resmi bukti penguasaan bahasa
Inggris sebagaimana dimaksud pada angka 10 memiliki skor sekurang-kurangnya:
- · TOEFL iBT® 75/IELTS™ 6,5/TOEIC®750 bagi pendaftar yang memiliki LoA Unconditional; atau
- · TOEFL iBT® 80/ IELTS™ 6,5/TOEIC® 800 bagi pendaftar yang tidak memiliki LoA Unconditional.
k. Menulis rencana studi sesuai program program magister pada
perguruan tinggi tujuan.
l. Menulis essay dengan tema kontribusiku bagi Indonesia dan
Sukses Terbesar dalam hidupku.
Banyak
banget syaratnya? hahaa.. engga kok.. Cuman karena saya belum nyiapin apapun
sebelumnya jadi terlihat banyak. Ditambah lagi karena di kantor lagi
sibuk-sibuknya, jadi agak sulit buat saya untuk nyiapin dokumen-dokumen
tersebut. Jadi buat yang udah tau syaratnya bisa tuh dicicil dari sekarang kayak sertifikat bahasa inggris kan masa berlakunya 1-2 tahun.
Waktu itu saya belum punya sertifikat bahasa inggris apapun. hikss.
Jadilah saya cari-cari info tentang lembaga yang bisa mengeluarkan seritifikat TOEFL IBT/ITP di Denpasar (karena saya juga ga pede mau ikut IELTS tanpa persiapan). FYI, TOEFL/IELTS/TOEIC hanya dilaksanakan pada jadwal-jadwal tertentu saja jadi ada baiknya untuk direncakan jauh-jauh hari termasuk kalau butuh preparation sebelumnya kayak IELTS/TOEFL IBT. Ada lembaga yang ngadain 1, 2, 3 sampai 6 bulan sekali. Disesuaikan dengan permintaan pengadaan tes juga.
Akhirnya saya dapet info lembaga kursus Vista Denpasar, itu bisa mengeluarkan sertifikat IBT dengan biaya +Rp3jutaan (saya lupa persisnya berapa). Saya pikir mahal juga ya, scara universitas tujuan saya adalah universitas dalam negeri, yang mostly hanya mensyaratkan TOEFL ITP, jadi sepertinya saya akan cari alternatif lainnya. untuk pendaftar beasiswa Luar Negeri, biasanya universitas di Luar Negeri memang mensyaratkan TOEFL IBT atau IELTS yaah.
Waktu itu saya belum punya sertifikat bahasa inggris apapun. hikss.
Jadilah saya cari-cari info tentang lembaga yang bisa mengeluarkan seritifikat TOEFL IBT/ITP di Denpasar (karena saya juga ga pede mau ikut IELTS tanpa persiapan). FYI, TOEFL/IELTS/TOEIC hanya dilaksanakan pada jadwal-jadwal tertentu saja jadi ada baiknya untuk direncakan jauh-jauh hari termasuk kalau butuh preparation sebelumnya kayak IELTS/TOEFL IBT. Ada lembaga yang ngadain 1, 2, 3 sampai 6 bulan sekali. Disesuaikan dengan permintaan pengadaan tes juga.
Akhirnya saya dapet info lembaga kursus Vista Denpasar, itu bisa mengeluarkan sertifikat IBT dengan biaya +Rp3jutaan (saya lupa persisnya berapa). Saya pikir mahal juga ya, scara universitas tujuan saya adalah universitas dalam negeri, yang mostly hanya mensyaratkan TOEFL ITP, jadi sepertinya saya akan cari alternatif lainnya. untuk pendaftar beasiswa Luar Negeri, biasanya universitas di Luar Negeri memang mensyaratkan TOEFL IBT atau IELTS yaah.
Jadi
waktu itu kebetulan di Bali ada Libur Hari Raya Nyepi dan saya memang sudah
berencana untuk pulang kampung ke Solo. Berhubung saya akan ke Solo, saya cari
info ke UPT Bahasa UNS untuk TOEFL dan mereka bilang kalo kuota TOEFL sudah
penuh karena banyak sekali mahasiswa yang ikut TOEFL untuk pendaftaran LPDP
juga. Saya udah ketar-ketir nih. Uda pasrah aja. Lalu dari pihak UNS menawarkan
untuk menggunakan sertifikat TOEIC.
Saya
langsung menyanggupi karena biayanya hanya Rp500ribu sajaa (alhamdulillah) dan tanggal tesnya bertepatan saat saya ada di Solo dan lagi hasilnya
bisa diambil tanggal 30 Maret 2017 (sebelum batas waktu pendaftaran berakhir).
Oh iya buat
yang belum tes, jangan lupa lembaga yang mengeluarkan sertifikat TOEFL/TOEICnya
harus dari ETS (Educational Testing Service) yaaah. Jadi jangan lupa
dikonfirmasi terlebih dulu sebelum tes ke lembaga kursus/universitas bahwa
sertifikatnya harus dikeluarkan oleh ETS. Kalau menurut pendapat saya pribadi,
TOEIC ini levelnya lebih mudah dari TOEFL apalagi IELTS karena bahasa yang
digunakan dalam tes adalah bahasa komunikasi dunia kerja sehari-hari. Dan tanggal
30 Juni pun tiba, saya menerima hasil TOEIC dengan score 800. Alhamdulillah. Hari
itu juga izin tugas belajar dari Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak
dikirimkan ke email saya. Untuk syarat minimal score bisa dilihat di atas yaaah. Bagi yang sudah memiliki LOA Unconditional dari pihak Universitas memang syarat minimalnya scorenya lebih rendah dibanding yang belum memiliki LOA Unconditional.
Contoh Sertifikat TOEIC Listening and Reading ETS |
Setelah mendapatkan
kedua dokumen penting tersebut, saya mulai membuat essay Kontribusiku untuk
Indonesia, Sukses Terbesarku, dan Rencana Studi. Ini jangan ditiru yaaaa. Hahaa.
Seharusnya sembari menunggu hasil dan dokumen, kita bisa mulai membuat essay
dan rencana studi. Tetapi waktu itu karena saya kurang pede dengan hasil TOIEC,
ditambah lagi dengan kesibukan di kantor di akhir Maret yang lemburnya sampai
jam 12 malam, saya baru mulai membuat essay dan rencana studi setelah tanggal
30 Maret 2017. Saya berdiskusi dengan beberapa orang termasuk Suami Tercinta
(makasih mas Doni π) dan alhamdulillah berhasil menyelesaikan semua dokumen
dan dengan mengucapakan Bismisllah saya mengupload semua dokumen dan mendaftar untuk ikut Seleksi Administrasi pada tanggal 02
April 2017 di website LPDP. Tips untuk menghindari gagal upload, jangan mendaftar/upload dokumen di hari terakhir batas waktu pendaftaran karena biasanya akan sulit masuk ke website LPDP saking banyaknya aplikan yang akses dan sering ada trouble saat upload dokumen. Jangan lupa juga cek dokumen yang sudah terupload apakah sudah terupload dengan sempurna atau masih ada kekurangan.
Semua persiapan
mepet ini ga akan berjalan dengan begitu mudah tanpa ada doa dan restu dari
orang tua, suami, keluarga, dan semua orang yang mendoakan saya.
Untuk itu
saya sangat-sangat(-sangat) berterima kasih kepada mereka semua karena tanpa
doa mereka hal ini akan sangat berat untuk dilakukan.
Duh, kepanjangan
yah ceritanya? Hahaha.. maaf yaaaa.. I’m getting too excited! :D
Untuk tahap
seleksi selanjutnya, lanjut di thread berikutnya yaaah (karena blog ini dibuat di sela-sela jam istirahat kantor). Semoga bermanfaat buat temen-temen semua dan Selamat Berjuang!
See you on my
next blog π
*)mohon masukannya untuk perbaikan tulisan saya berikutnya dan monggo comment untuk hal-hal yang mungkin lupa saya infokan terkait tahapan di atas dan saya sangat-sangat terbuka apabila ada koreksi, kritik, dan saran untuk perbaikan blog saya yang newborn ini. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr wb.
So inspiring! Thank you for sharing ur story, Mrs. Diah!
BalasHapusIjn share ya mbk
BalasHapusHalo mba..boleh minta alamat email?trims
BalasHapusThn 2010, 2 juta sarjana&diploma menganggur. Lulusan S-1 SASTRA INGGRIS (belajar 4 tahun full time) diseluruh Indonesia TIDAK PERNAH di GARANSI bisa capai TOEFL 550. Lulusan sekolah diluar negeri (2-4 tahun belajar) & sudah habiskan RATUSAN JUTA, tidak pernah ada jaminan bisa capai TOEFL 580. FUTURE school of English JAMIN kamu bisa capai TOEFL 600 hanya dlm 6 BULAN INTENSIF. Mau tahu lebih lanjut,hubungi 087878787190
BalasHapus